Microsoft telah mencoba segalanya untuk meyakinkan pengguna Windows agar beralih dari browser saingannya Chrome ke Edge. Dengan telah mencoba berbagai taktik, seperti menambahkan banyak fitur dan membuat pengaturan browser default. Namun, aksi terbarunya mungkin mencapai tingkat keputusasaan.

Neowin melaporkan bahwa versi Microsoft Edge yang tidak stabil untuk sementara menampilkan iklan spanduk berukuran penuh di situs web Chrome. Langkah ini adalah yang terbaru dari banyak upaya untuk membuat pengguna Windows tetap menggunakan Edge sebagai browser utama.

Microsoft tahu bahwa ketika banyak pengguna pertama kali meluncurkan Edge setelah menginstal Windows, mereka langsung membuka situs web Chrome untuk mengunduh browser Google. Pengacara perusahaan induk Google, Alphabet, mengajukan bukti yang membuktikan hal ini pada tahun 2021. Tempat apa yang lebih baik untuk mengiklankan Edge?

Dua iklan muncul saat pengguna mencoba mengunduh Chrome. Pertama, prompt kecil muncul saat memuat halaman Chrome, lalu spanduk berukuran penuh setelah unduhan dimulai. Keduanya memberi tahu pengguna bahwa Edge berjalan pada mesin yang sama dengan Chrome dan Chromium tetapi dengan kepercayaan tambahan dari Microsoft, mungkin akan merusak reputasi Google dalam mengumpulkan dan menjual informasi pengguna.

Menurut Neowin, Microsoft menghapus iklan dari Canary, Dev, dan versi stabil Edge, tetapi masih muncul dalam versi beta. Saat memuat halaman unduhan Chrome di stable, pop-up kecil masih muncul dengan tombol untuk mengalihkan browser default ke Edge.

Upaya semacam itu tidak mendorong browser Microsoft mendekati pangsa pasar Google. Menurut laporan Statcounter Januari 2023, 66 persen pengguna desktop masih lebih memilih Chrome, dengan Edge berada di urutan kedua dengan 11 persen. Angka-angka itu hampir tidak bergerak selama setahun terakhir.

Redmond telah menambahkan berbagai fitur ke perambannya untuk membuatnya lebih menarik, termasuk pembaca PDF Acrobat Adobe, kompresi cache disk, VPN gratis berbasis Cloudflare, dan banyak lagi. Namun, peluang terbaik Microsoft untuk mengubah paradigma mungkin ada di pasar mesin pencari dan chatbot bertenaga AI yang sedang berkembang.

Sejak ledakan popularitas ChatGPT baru-baru ini, Microsoft, Google, dan lainnya telah berlomba untuk merilis chatbot, mesin telusur, dan alat lain yang menggunakan AI teks generatif. Microsoft telah mengambil kesempatan untuk menanamkan teknologi dalam versi baru Edge dan mesin pencari Bing-nya. Namun, saat perusahaan mempersiapkan Bing Chat untuk dirilis ke publik, pengujian awal telah menemukan kekurangan yang memalukan dan memprihatinkan.